Mungkin, suatu hari nanti, realitas adalah suatu persepsi yang kita miliki setelah mengetahui tentang kaitan takdir dan nasib dengan kehendak bebas atau ‘free will’. Sebelum kita membahas tentang takdir, nasib dan kehendak bebas, gimana kalau kita pahami sedikit dasar dari realita dan ekspektasi kita sebagai manusia.
Realitas Adalah Percakapan Antara Takdir Atau Nasib Dengan Kehendak Bebas Di Warung Kopi
Realitas adalah suatu persepsi tentang apa yang kita anggap nyata dari rangkaian kejadian pribadi yang kita jumpai. Seperti pada artikel sebelumnya tentang apa itu realita, kita mengetahui bahwa realitas terbagi atas realitas objektif dan realitas subjektif. Di mana realitas objektif adalah realitas di eksternal dari diri kita dan dapat kita amat bersama. Sedangkan realitas subjektif adalah realitas di dalam diri kita yang meliputi penilaian-penilaian atas realitas di luar dari diri kita.
Sedangkan ekspektasi adalah proyeksi internal di dalam benak dan hati kita atas kemungkinan masa depan yang dapat terjadi. Sehingga, seringkali kita merasa bahwa kita memiliki kehendak bebas untuk memilih masa depan yang tepat sesuai ekspektasi yang kita inginkan. Namun, benarkah kita memiliki kehendak bebas? Jika iya, apa artinya takdir dan nasib?
Antara Takdir Atau Nasib Dengan Kehendak Bebas
Sesuai apa yang telah kita coba tanyakan ke AI (artificial intelligence) atau juga setelah melihat artian dari KBBI, arti takdir dan nasib tidak jauh berbeda. Takdir dan nasib sama-sama berarti ketetapan dari sang ilahi atas apa yang terjadi kepada diri kita. Sedangkan kehendak bebas, seolah menjadi penghancur teori takdir atau nasib itu sendiri.
Hidup ibarat sebuah teka-teki. Kita mengendalikan beberapa bagian-pilihan dan tindakan kita—sedangkan peristiwa yang lain, terasa seperti di luar kendali kita. Sedangkan ‘harapan’ adalah di mana kita dapat mengakui keberadaan eksistensi takdir, nasib dan kehendak bebas.
Video di bawah ini saya buat untuk memberikan Anda pandangan berbeda tentang bagaimana cara mengubah takdir.
Jadi, bagaimana takdir berperan pada kehidupan kita? Beberapa percaya semuanya sudah ditentukan dalam hidup ini, seperti layaknya mengikuti script yang dibuat oleh entah siapa. Yang lain melihat takdir sebagai peta jalan dengan jalan pintas yang bisa kita pilih. Ini ibarat jalan di rel penuntun dalam permainan roller-coaster—kita tidak bisa mengubah jalur, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita menaikinya. Entah dengan perasaan takut, atau ‘excited’.
Tapi coba bayangin deh, kalau memang semua sudah diatur, lalu untuk apa kita semua berusaha dalam hidup ini? Beberapa kaum optimis menjawab: “untuk agar mempercepat atau memastikan sebuah kesuksesan. Atau jika takdirnya mungkin adalah kegagalan, maka kita harus merubah kegagalan tersebut.” Kalau memang begitu kasusnya, berarti takdir itu sendiri tidak pasti? Bisa dibatalkan oleh kehendak bebas kita sebagai manusia?
“Orang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan. Orang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.”
– Winston Churchill.
REALITAS ADALAH PSYCHEDELIC JOURNEY
Menurut saya, sebelum kita sampai pada kesimpulan antara takdir, nasib dan kehendak bebas, mari kita bahas realitas itu sendiri terlebih dulu.
Beberapa waktu lalu, tepatnya akhir tahun 2023, saya mengalami sebuah ‘perjalanan spiritual’ yang mengubah saya selamanya. Secara kerennya saya menyebutnya psychedelic journey. Ya, sebuah perjalanan kesadaran di mana saya diajak menyusuri waktu, namun semua kontrol dilepas dari diri saya. Dalam perjalanan batin itu, saya diajak menyusuri tidak hanya ruang, melainkan waktu.
Saya diajak melihat siapa saya pada saat masih SD, atau masa-masa muda setelah lulus SMA, sehingga semua memori dari alam bawah sadar muncul pada saat itu. Bedanya, saya tidak punya kontrol atas realitas-realitas tersebut! Seolah tidak ada meja yang bisa saya pegang, tidak ada orang yang bisa dengan jelas saya ajak bicara. Semua muncul dan hilang secara konstan beserta perasaan-perasaan sedih, senang, terpuruk, terkesan, semua yang pernah saya alami selama hidup.
Mungkin berkah terbaik manusia saat ini adalah dapat terpenjara di ‘present time’ atau saat ini saja. Tidak seperti di film Insterstellar itu di mana Cooper dapat mengakses masa lalu seperti mencari buku di rak buku.
Sebagai catatan tambahan, bahwa waktu adalah ilusi. Sehingga konsep takdir menurut ilmuwan kuantum fisika adalah nyata, secara matematis. Ternyata, kata ilmuwan, masa depan, masa sekarang dan masa lalu sudah terjadi dan saling mempengaruhi. Artinya, takdir dan nasib itu nyata.
Berarti, tidak ada kehendak bebas dong?
Tidak juga…
Silakan dengarkan dan follow akun Spotify saya untuk mendengarkan tentang pembahasan takdir, nasib dan kehendak bebas ini.
TEORI SEMESTA PARALEL
Sudah menjadi rahasia umum bagi para ilmuwan fisika kuantum bahwa ternyata, segala keputusan yang kita ambil nanti, akan menjadi 2 dunia yang berbeda di semesta lain. Ini seperti percobaan terkenal Schrodinger’s Cat yang melegenda itu. Di mana dalam percobaannya, ada sekor kucing yang diletakkan didalam kotak berisi peledak—tenang, ini bukan dalam artian sebenarnya. Ketika sang pengamat belum membuka kotak tersebut, maka kucing itu berada pada ‘superposition state’. Artinya, kucing dalam 2 realitas, yaitu mati dan hidup secara bersamaan.
Nah, ketika sang pengamat membuka kotak tersebut, barulah sang pengamat akan mengetahui apakah kucing tersebut mati, atau hidup. Jika misal, sang pengamat membuka kotak dan melihat kucing masih hidup, artinya disemesta lain, diluar sana, entah dimana, ada sebuah semesta yang sudah tercipta juga dimana kucing dalam kotak tersebut mati. Dan semesta ini berkembang terus menerus secara tak terhingga.
Takdir dan Nasib Seolah Selalu Memeluk Kita
Ini seperti di dalam cerita film Spiderman. Ya, untuk lebih memudahkan analogi. Di semesta Spiderman yang di bintangi Tobey Maguire, paman Ben meninggal dan menyisakan rasa sedih yang mendalam bagi Peter Parker. Di semesta Spiderman lain, yang dibintangi oleh Tom Holland, yang meninggal adalah bibi May, dan juga, menyisakan rasa sedih yang mendalam bagi Peter Parker. Dan di semesta Spiderman versi Andrew Garfield, yang meninggal adalah kekasihnya.
Hal tersebut seolah ‘sudah ditakdirkan’ untuk terjadi. Entah siapapun yang memerankan, jika kamu adalah Spiderman, maka akan ada seseorang yang sangat kamu cintai yang akan meninggal. Lebih gilanya lagi, ketika kita tau bahwa: akan ada Spiderman dari seorang Peter Parker yang tadinya orang biasa, entah siapa orangnya, pasti akan memiliki kisah yang hampir sama. Sama seperti hidup kita, jika memang takdir dan nasib itu ada, maka kehidupan kita sudah di ‘script’ kan sama seperti film tersebut.
Teori tentang realitas adalah semesta paralel ini akan kita bahas secara mendalam di waktu yang berbeda. Tapi, bedanya, dalam teori many-worlds tadi, kita masih memiliki kehendak bebas dalam menentukan pilihan A atau B. Walaupun prediksi atas apa yang kita lakukan, entah A dan B, sudah ‘dituliskan’ sebagai ‘probabilitas’, bahkan, sebelum manusia itu sendiri ada. Ini menurut hitungan dan teori matematis ilmuwan ya.
Jadi, kita tetap bisa memilih untuk: mau masuk ke semesta yang mana?
“Takdir bukanlah masalah kebetulan; itu adalah masalah pilihan. Itu bukanlah sesuatu yang harus ditunggu; itu adalah sesuatu yang harus dicapai.”
– William Jennings Bryan.
Kesimpulan: Takdir, Nasib, dan Kehendak Bebas Adalah Realitas Kita
Realitas adalah persepsi yang kita percaya nyata terjadi atas diri kita. Jadi, ada baiknya kita yakin dan percaya bahwa kehendak bebas itu ada dan nyata. Agar apapun yang kita lakukan menjadi bermakna. Namun juga kita perlu tau bahwa takdir dan nasib itu secara matematis juga nyata. Maka dari itu ada baiknya kita bersedih secukupnya, merayakan secukupnya, khawatir secukupnya, berharap secukupnya, dan lebih banyak mensyukuri apa yang hidup bawa kepada kita.
Saya Rheza Elfuego, terimakasih sudah menyimak, as always, keep awesome and keep magical!
Baca artikel terbaru…
-
Realitas Adalah Ketika Anda Dapat Menguasai Ekspektasi
Lahir miskin seringkali dianggap sebagai hambatan terbesar untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan. Apakah kamu juga berpikiran begitu? Tahukah…
-
REALITAS POLITIK KITA PENUH INTRIK DI PEMILU 2024
Pada episode perdana Awesome Indonesia podcast ini, kita langsung kedatangan tamu istimewa dari dunia politik, bapak Hendarsam Marantoko. Pada vide…
-
Realitas Adalah Percakapan Antara Takdir Atau Nasib Dengan Kehendak Bebas Di Warung Kopi
Mungkin, suatu hari nanti, realitas adalah suatu persepsi yang kita miliki setelah mengetahui tentang kaitan takdir dan nasib dengan kehendak bebas…
-
Realitas Tidak Sesuai Ekspektasi
Ditengah gempuran segala teknologi baru yang katanya bisa ‘memudahkan’ hidup manusia, ternyata hidup tidak menjadi terasa lebih mudah. Ternyata, se…